Selasa, 09 Juni 2015

albi


Menganalisis Dengan Menggunakan Tataran Sintaksis Terhadap Makalah Khotimatus Sa’adah Dengan Tema Analisis Konstrastif Isim Sifat Dalam Bahasa Arab Dan Kata Sifat (Adjektiva) Dalam Bahasa Indonsia
Oleh:
Ahmad Badruddin
A.     GAMBARAN UMUM MENGENAI MAKALAH
Makalah yang kami kritisi ini berjudul “Analisis Kontrastif Isim Sifat dalam Bahasa Arab dan Kata Sifat dalam Bahasa Indonesia (Ditinjau dari Tataran Sintaksis)”. Makalah ini hasil tulisan dari Khotimatus Sa’adah, mahasiswi PBA STAIMAFA angkatan 2010. Makalah ini terdiri dari dari 5 Bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Konsep Analisa Kontrastif, Bab III Perbandingan antara Kata Sifat dalam Bahasa Arab dan Indonesia, Bab IV Pembelajaran Isim Sifat Berbasis Anakon, Bab V Kesimpulan dan Daftar Pustaka.
Bab I Pendahuluan, merupakan kata pengantar tentang analisis kontrastif dan pentingnya dalam pembelajaran bahasa ke-2, yang mengarahkan pembaca menuju fokus pembahasan yakni perbandingan kata sifat dalam bahasa Indonesia dan isim sifat dalam bahasa Arab.
Bab II Konsep Analisa Kontrastif.  Dalam bab II ini, terdapat 4 sub bab yaitu: A. Pengertian analisis kontrastif, B. Tujuan analisis kontrastif, C. Kelebihan dan kekurangan analisis kontrastif, dan D. Metodologi analisis kontrastif,
A. Pengertian analisis kontrastif, yang membahas tentang pengertian analisis kontrastif secara etimologi dan terminologi menurut para tokoh linguistik (seperti Guntur Tarigan, Lado, Kridalaksana, dll) termasuk menurut pendapat penulis sendiri yang diperkuat dengan penjelasan dosen Khabibi Muhammad Luthfi.
B. Tujuan analisis kontrastif, yang membahas tentang tujuan anakon menurut Moh. Mujibbudin, Tarigan dan berdasarkan penjelasan dosen Khabibi Muhammad Luthfi, yang diantaranya untuk mencari aspek-aspek kemiripan, perbedaan, dan persamaan antara B1 dan B2 baik internal maupun eksternal bahasa dalam waktu tertentu. Untuk kemudian dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan pembelajaran bahasa ke-2.
C. Kelebihan dan kekurangan analisis kontrastif, di sini dijelaskan kelebihan bahwa dengan adanya analisis kontrastif terdapat banyak hal yang dapat diungkapkan seperti  1) Tiada perbedaan, 2) Fenomena konvergen, 3) Ketidakadaan, 4) Beda distribusi, 5) Tiada persamaan, dan 6) Fenomena divergen. Kemudian diantara kekurangan atau kritikan terhadap anakon ini adalah aspek linguistik terlalu bersifat teoritis, kesukaran dan kesalahan berbahasa tidak selalu dapat diprediksi atau diramalkan, dll. Menurut penulis meskipun terdapat kekurangan anakon tetap saja terdapat manfaat bagi pengajaran B2, yaitu sebagai bahan penyusunan materi pengajaran B2 dan penyajian materi ketika pengajaran berlangsung.
D. Metodologi analisis kontrastif, dalam makalah ini metode yang dicantumkan untuk melakukan analisis adalah metode Tarigan, juga menyertakan pendapat Jos Daniel Parera untuk membandingkan dan mengkontraskan. Namun yang paling penting menurut penulis adalah dalam melakukan analisis kontrastif tidak hanya aspek linguistik yang perlu diperhatikan akan tetapi aspek psikologis juga memegang peranan penting.
Bab III Perbandingan antara Kata Sifat dalam Bahasa Arab dan Indonesia. Di awal bab ini penulis mencoba menjelaskan hubungan antara kata sifat dengan sintaksis, yang pada intinya kata sifat (adjektiva) ada pada bagian kategori sintaksis. Jadi penulis menganalisis kategori kata sifat (adjektiva) dilihat dari fungsi sintaksis dan perannya. Bab ini terdiri dari 3 sub bab yakni A. Kata sifat (adjektiva) dalam bahasa Indonesia, B. Isim Sifat dalam bahasa Arab dan C. Perbandingan.
A. Kata sifat (adjektiva) dalam bahasa Indonesia, dalam sub bab ini dijelaskan mengenai pengertian kata sifat dalam bahasa Indonesia, pemakaian adjektiva dalam bentuk perbandingan (tingkat positif, komparatif, superlatif dan eksesif), kata sifat dari perilaku sintaksisnya; fungsi (fungsi atributif, predikatif, adverbial), kategori dan peran, yang dapat digambarkan melalui tabel dan contoh di bawah ini.
Fungsi
Atributif S
P
Atributif O
K
Kategori
Frasa Nominal
Klausa Non Verbal
Frasa Nominal
Klausa Verbal
Peran
Adjektiva sebagai pewatas frasa nominal
Adjektiva sebagai pelengkap
Adjektiva sebagai pewatas frasa nominal
Adjektiva pewatas predikat

Contoh:
Gadis kecil itu makan coklat
Atributif S
Frasa nominal
Kata sifat sebagai penjelas subjek yang menyatakan ukuran.
B. Isim Sifat dalam bahasa Arab, pada sub bab ini dijelaskan pengertian isim sifat (kata sifat termasuk golongan isim), dan segi sintaksis dari isim sifat itu sendiri, yakni yang berkaitan dengan fungsi (atributif dan predikatif), kategori dan perannya yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Fungsi
Atributif S/ mubtada’
P
Atributif O
K
Kategori
Na’at man’ut (frasa)
Jumlah Ismiyah (klausa)
Na’at man’ut (frasa)
Klausa Verbal
Peran
Isim sifat sebagai penjelas subjek (man’ut)
Isim sifat sebagai pelengkap
Adjektiva sebagai penjelas objek
Adjektiva menerangkan predikat

Contoh:
الطفلة الصغيرة     تناول الشوكولاته
Atributif Mubtada’
Na’at man’ut
Isim sifat sebagai penjelas subjek yang menyatakan ukuran
C. Perbandingan: sepadan, tidak sepadan dan timpang/berbeda, dalam sub bab ini penulis mencantumkan kesepadanan antara isim sifat dengan kata sifat dan perbedaan keduanya.
Sepadan:
BENTUK SINTAKSIS
BAHASA INDONESIA
BAHASA ARAB

Gadis kecil itu makan coklat
الطفلة الصغيرة تناول الشوكولاته
Fungsi
Atributif S
Atributif S
Kategori
Frasa nominal
Frasa nominal
Peran
Kata sifat sebagai penjelas Subjek yang menyatakan ukuran
Kata sifat sebagai penjelas Subjek yang menyatakan ukuran

Berbeda:
FUNGSI
BAHASA INDONESIA
BAHASA ARAB
Atributif
Dia membawa batu kecil
هو يحمل حجرا صغيرا

S+P+O
S+P+O
Predikatif
Rumah itu besar
البيت كبير

S+P
S+P
Adverbial
Dia mengerjakan tugas dengan baik
-

Bab IV Pembelajaran Isim Sifat Berbasis Anakon. Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah yang dapat diambil oleh pendidik saat mengajarkan isim sifat berbasis anakon. Mula-mula pendidik harus menentukan tujuan (ketrampilan apa yang diharapkan dari pengajaran tersebut) dalam makalah ini dicontohkan maharah kitabah yakni pembelajaran menulis kata sifat yang sesuai dengan fungsinya dan juga dapat menulis dengan benar sesuai dengan kaidah kata sifat dalam bahasa Arab. Materi yang disajikan adalah menerangkan kaidah-kaidah kata sifat dalam bahasa Arab, kemudian menyajikan materi kata sifat yang berfungsi predikatif (yang sama ex. Rumah itu besar = البيت كبير) baru kemudian dengan fungsi atributif (yang sedikit berbeda terutama karena adanya na’at yang harus selalu mengikuti man’utnya ex. Dia membawa batu kecil = هو يحمل حجرا صغيرا). Metode yang dapat digunakan yaitu metode drill (menirukan).
Bab V Kesimpulan. Dalam bab ini penulis menyimpulkan isi makalahnya mengenai konsep analisis kontrastif, kemudian persamaan kata sifat dan isim sifat yang sama-sama mempunyai fungsi atributif dan predikatif, perbedaan kata sifat yang tidak mengharuskan kesamaan antara kata sifat dan yang disifati yang berbeda dengan isim sifat bahasa Arab yang mengharuskan hal tersebut. Kemudian tentang pembelajaran bahasa berbasis anakon dan diakhiri dengan manfaat makalah ini serta permohonan kritik dan koreksi terhadap makalah.
Bagian terakhir Daftar Pustaka yang menyebutkan berbagai sumber yang dijadikan referensi dalam penulisan makalah ini.
B.     KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MAKALAH
Diantara kelebihan dalam makalah ini adalah Abstrak yang ditulis dalam bahasa Arab, penjelasan yang rinci mengenai isi makalah disertai dengan contoh-contohnya, kajian yang detail mengenai kata sifat dalam bahasa Indonesia dan isim sifat dalam bahasa Arab, penggambaran/penyimpulan hasil perbandingan lewat tabel yang memudahkan pembaca untuk memahami pokok bahasan, penyajian makalah yang runtut, dan sistematis.
Diantara kekurangan dalam makalah ini ialah sistem penulisan yang tidak konsisten (ex. Adjektifa, adjektiva), sistem pointes yang tidak urut (1,2,2,3,4 hal 8-9), terdapat kalimat yang sedikit rancu/ada pengulangan kalimat (hal 10), metodologi analisis kontrastif tidak dijelaskan secara rinci.
C.     MASUKAN (SEHARUSNYA MAKALAH SEPERTI APA)
Sistem penulisannya harus konsisten (adjektiva), sistem pointes harus urut (1,2,3,4,5 hal 8-9), penyusunan kalimat harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak rancu (hal 10 > Harimurti Kridalaksana menjelaskan bahwa pada umumnya adjektiva predikatif dapat berfungsi secara atributif, sedangkan adjektiva atributif tidak dapat berfungsi secara predikatif), metodologi analisis kontrastif harus dijelaskan secara rinci sehingga mudah dipahami.
D.    APRESIASI TERHADAP MAKALAH
Makalah ini sudah sistematis, dan sesuai dengan sistematika yang ditentukan oleh bapak dosen, karena dalam penulisan makalah ini sudah cukup memenuhi kriteria. Selain memenuhi kriteria penulisan, makalah ini juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan cukup lengkap karena disertai dengan contoh dan penjelasan. Makalah ini juga sistematis sesuai dengan koridor  pembahasan yang ada dan pembahasan tidak kemana-kemana.
E.     PENUTUP
Pada bab terakhir ini kami mengulas sedikit mengenai tulisan yang telah kami kritisi dari makalahnya Khotimatus Sa’adah yang berjudul “Analisis Kontrastif Isim Sifat dalam Bahasa Arab dan Kata Sifat dalam Bahasa Indonesia (Ditinjau dari Tataran Sintaksis)”. Pada bab pertama kami menuliskan garis-garis besar yang termuat dalam makalah Khotimatus Sa’adah dimulai dari bab I (pendahuluan) sampai bab V (kesimpulan dan daftar pustaka).
Sekaligus abstrak yang tertulis dengan bahasa Arab memancing para pembaca haus akan memahami materi yang disajikan, ini merupakan sebuah indikator bahwa penulis sudah berhasil mengajak pembaca untuk belajar bersama. Sedikit terdapat kelemahan pada sistem penulisan yang menurut kami tidak konsisten, sistem pointes yang tidak urut, serta terdapat kalimat yang sedikit rancu dan metodologi analisis kontrastif yang tidak dijelaskan secara rinci. metodologi analisis kontrastif tidak dijelaskan secara rinci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar